My Profile

R3_G@'s BloG
Join Now !!!! Cara Mudah Dapat $DOLLAR$ klik dan daftar di sini


DonkeyMails.com: No Minimum Payout
01.20

SMADAV 8.4.1 PRO

Pada versi Smadav 8.4 ini telah memperbaharui databasenya dengan penambahan variant virus baru dan penyempurnaan untuk mendeteksi virus shortcut. Untuk mencicipi SMADAV 8.4 PRO silakan ikuti tutor.

Oiya saya menyarankan anda untuk tetap memberikan donasi kepada SMADAV agar menjadi antivirus yang lebih baik. Key ini saya berikan hanya untuk kepentingan pribadi. TIDAK UNTUK DIPERJUAL BELIKAN!!.
Download Smadav 8.4.1 Pro di smadav.net lalu install.
atau silakan Klik Disini

Saat mengisi key diusahakan untuk dalam keadaan Offline. Jika anda terkena BLACKLIST, caranya:Kolom Nama : anti-bajakan
Key : dikosongkan

Setelah blacklist hilang lalu isi:Kolom Nama : freeonlinemania
Key : 991799306025
Selamat !!!
Sekarang SMADAV 8.4.1 anda sudah menjadi versi PRO.
Semoga bermanfaat

source:http://klikihsan.blogspot.com

18.47

Di wilayah Kalimantan Selatan ada sebuah kota yang berjuluk Kota Bertaqwa . Amuntai itulah namanya, yang berada di kabupaten Hulu Sungai Utara.

Kemudian tipe tata kota seperti halnya tipe-tipe kota

Islam lainnya, maka tata kota nya nggak jauh-jauh antara
pusat ibadah, pusat pemerintahan dan pusat kegiatan
masyarakatnya. sebenarnya nggak juga sih kalau tepat seperti

tata kota-kota islam tapi, tipenya ya.. Semua itu karena
hampir semua masyarakat Amuntai beragama Islam .











maskot kota amuntai, yakni itik sebenarnya selain ngetop dengan itik alabio, kota Amuntai ini juga dikenal dengan hadangan kalang (kerbau rawa) yang berada di
kecamatan danau panggang.







Ada juga


Tempat belanja orang-orang Amuntai ialah Plaza Amuntai.















Tapi masih banyak orang Amuntai yang berbelanja di pasar trradisional yaitu Pasar

23.31

My Island

Believe or Not ??

MEGAPLANNING for NAGARA















Rawa adalah lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis.
Definisi yang lain dari rawa adalah semua macam tanah berlumpur yang terbuat secara alami, atau buatan manusia dengan mencampurkan air tawar dan air laut, secara permanen atau sementara, termasuk daerah laut yang dalam airnya kurang dari 6 m pada saat air surut yakni rawa dan tanah pasang surut. Rawa-rawa , yang memiliki penuh nutrisi, adalah gudang harta ekologis untuk kehidupan berbagai macam makhluk hidup. Rawa-rawa juga disebut "pembersih alamiah", karena rawa-rawa itu berfungsi untuk mencegah polusi atau pencemaran lingkungan alam. Dengan alasan itu, rawa-rawa memiliki nilai tinggi dalam segi ekonomi, budaya, lingkungan hidup dan lain-lain, sehingga lingkungan rawa harus tetap dijaga kelestariannya.

Kalimantan Selatan merupakan kawasan 1000 sungai. Lahan basah terhampar luas di depan mata, walau sekarang beberapa lahan-lahan tersebut sudah dimanfaatkan untuk pembangunan, perumahan, lahan pertanian maupun perkebunan. Masih banyaknya lahan yang dibiarkan begitu karena kurangnya pengelolaan membuat lahan basah berupa rawa maupun lahan gambut terbengkalai dan dapat dikatakan lahan tidur. Andaikan lahan tersebut dikelola sedemikian rupa, pastinya akan memberikan atau sesuatu yang lebih berharga.

Salah satu tempat atau objek observasi mengenai lahan basah kali ini adalah Rawa Bangkau. Rawa Bangkau yang terdapat di Nagara. Nagara merupakan ibu kota kecamatan yang hampir seluruhnya tertutup dengan perairan. Dan rawa ini salah satu sudut di cekungan Barito, yang dimana hampir semua sungai yang berhulu di Meratus dan mengalir kesebelah barat bertemu dalam kawasan yang luasnya mencapai satuu juta hektar. Manfaat rawa ini sangatlah penting, yaitu untuk menghambat banjir dari luapan sungai-sungai di kawasan daerah tangkapan air meratus menuju muara sungai Barito.


Lahan basah di Kalimantan Selatan melimpah ruah keberadaannya. Salah satunya lahan basah yang menjadi tempat observasi kami kali ini, yaitu lahan basah yang bertempat di Rawa Bangkau, kota Nagara. Rawa ini sangat luas dengan banyak terdapat vegetasi di dalamnya. Potensi-potensi alam yang dapat dimanfaatkan dari lahan basah ini pun sangat banyak. Potensi-potensi alam dari Rawa Bangkau ini belum secara maksimal dikelola dan dimanfaatkan sehingga mengakibatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke sana pun rendah. Melihat kondisi yang cukup memprihatinkan di atas, saya dan teman-teman dari Ilmu Komputer menawarkan sebuah konsep atau yang kami namakan sebagai Mega Planning demi kemajuan kota Nagara tanpa terlepas dari bidang ilmu yang kami tekuni untuk saat ini

Mega planning, begitulah Kami menyebut ide yang kami angkat untuk memajukan potensi alam yang dimiliki kawasan lahan basah yang ada di Rawa Bangkau, Kota Nagara. Dengan menggunakan fasilitas seperti internet, kita dapat mempromosikan dan mengenalkan kepada semua orang mengenai lahan basah dan potensi alam yang dimiliki oleh Nagara. Ditambah dengan menggunkan Google Earth, kita dapat menentukan koordinat dan lokasi dari daerah tersebut. Tentu saja semua ini tidak terlepas dari kontrol, pengawasan, dan kerjasama dari pihak-pihak atau instansi yang terkait. MEGAPLANNING.... yang dapat dipaparkan disini , yang sebenarnya masih banyak rencana besar yang lain yang masih bisa membuat kota Negara berkembang adalah.

1. Pemanfaatan Kotoran Kerbau Rawa

Kotoran kerbau di Rawa Bangkau ini belum dimanfaatkan semaksimal mungkin. Menurut pengakuan para peternak kerbau di sana, kotoran kerbau hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan untuk dibuat sebagai pupuk dengan mengangkut kotoran kerbau tersebut ke daratan dan diolah di sana. Padahal, kotoran kerbau memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Di antaranya, kotoran kerbau dapat dimanfaatkan sebagai biogas dan dapat diolah sebagai briket seperti briket batubara pada umumnya. Dengan menipisnya cadangan minyak bumi yang kita miliki saat ini, diharapkan dengan pemanfaatan kotoran kerbau tersebut dapat sebagai sumber energi alternatif agar dapat sedikit mengurangi pemakaian minyak bumi sebagai sumber energi utama yang kian hari kian menipis.

Keberadaan eceng gondok di Rawa Bangkau cukup melimpah. Hanya saja pemanfaatannya belum maksimal, yaitu eceng gondok muda yang dimanfaatkan untuk makanan kerbau rawa. Sayang sekali eceng gondok yang keberadaannya melimpah ruah itu hanya dimanfaatkan sebagai makanan kerbau rawa. Di sana, eceng gondok diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu sarana transportasi sungai.

Eceng gondok dapat dikembangkan menjadi barang-barang kerajinan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan diekspor ke luar negeri. Kita dapat membuat kota Nagara dikenal di Indonesia, apabila perlu hingga ke luar negeri. Hal itu dapat dilakukan dengan memperkenalkan hasil kerajinan dari eceng gondok itu dengan memberikan label made in Nagara, Kalimantan Selatan (Indonesia). Pemerintah seharusnya turut serta dalam pengelolaan eceng gondok ini. Bukankah kita semua akan bangga jika kota Nagara diberikan trademark sebagai ”kota ilung” dan jika mendengar kata-kata ilung maka orang-orang langsung teringat pada kota Nagara.




3. Sarana Rekreasi

Lahan yang luas, sayang sekali jika tidak dimanfaatkan sebaik mungkin. Lahan rawa Bangkau yang luas hanya sebagian saja yang dimanfaatkan sebagai budidaya perikanan seperti keramba. Dapat juga dilihat pemanfaatan dari lahan rawa itu untuk usaha peternakan kerbau rawa yang di tempatkan di beberapa kalang yang terpisah. Sebenarnya jika lahan rawa Bangkau dimanfaatkan sebaik mungkin dan pemerintah serta beberapa instansi terkait turut menangani masalah ini, maka tidak mungkin jika rawa Bangkau menjadi salah satu tempat rekreasi yang dapat mengundang para wisatawan untuk berkunjung ke sana dan tentu saja dapat meningkatkan pendapatan daerah dari hal tersebut.

Kurangnya sarana rekreasi membuat warga banyak yg mengeluh, karena jika mereka ingin melepas stress setelah bekerja, mereka harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dan memakan banyak biaya untuk sampai disana. Itulah peran planning kedua tadi... yaitu salah satunya dengan membuat tempat rekreasi di kota nagara, sehingga bukan orang dalam saja yang bisa menikmati hiburan yang ada disana, akan tetapi orang-orang dari luar bahkan turis dari mancanegara pun pasti akan berdatangan.

4. Meminimalisir Pengangguran

Jika ketiga planning diatas berjalan dengan lancar, maka dapat dipastikan masyarakat sekitar pasti akan memperoleh pekerjaan yang layak dengan mengelola berbagai prasarana maupun membuat kerajinan tangan untuk turis-turis yang datang kesana. Terbukanya lapangan pekerjaan baru dapat mengurangi masalah pengangguran dan dapat digunakan sebagai sumber penghasilan baru bagi masyarakat sekitar.

Keadaan masyarakat di sana pada umumnya berada pada kalangan menengah ke bawah. Hal ini dapat diketahui dari pendapatan perkapita masyarakat tersebut. Masalah pengangguran di sana dapat diatasi dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta menjadi bagian dari pengelolaan lahan basah di Nagara. Masyarakat dapat diandalkan sebagai tenaga-tenaga kerja yang dapat mengolah kotoran kerbau, eceng gondok, dan menggarap lahan yang kosong. Masalah pengangguran dapat diatasi dengan mudah dan masyarakat yang semula telah memiliki mata pencaharian tetap dapat menjadikan hal tersebut sebagai pekerjaan sampingan. Terbukanya lapangan pekerjaan baru dapat mengurangi masalah pengangguran dan dapat sebagai sumber penghasilan baru bagi masyarakat sekitar.

07.52

Tugas PLLB

1. Diketahui pertambahan 500.000 penduduk, memerlukan 25% pemukiman dan 10% perikanan(1000ton)( 2kg/thn/penduduk). Dalam 1 tahun (12 bulan) lahan basah yang terpakai sebanyak 35%. Agar luas lahan basah habis maka :

Pertambahan penduduk setiap bulan :

500.000 : 12 bulan = 41.666 orang
Pemakaian lahan basah :

12 bulan = 35%
1 bulan = 35% : 12 = 2,9%
Agar Lahan basah yang digunakan sebanyak 100%, maka :
100% : 2,9% = 34,48 dibulatkan menjadi 34,5 41.666 x 34,5 = 1.437.477 orang
Jadi, lahan basah habis pada jangka waktu 34,5 bulan atau 2 tahun 10 bulan 15 hari dengan jumlah penduduk 1.437.477 orang.


2. 10 parameter yang paling berpengaruh terhadap eksistensi rawa lebak tersebut berdasarkan pengamatan yang pernah saya lakukan : persawahan, transportasi, pertanian, pemukiman, mata pencaharian, perkebunan, MCK, penampung air, rekreasi(pemancingan) dan perikanan.





3. href="file:///C:%5CUsers%5Cnew%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml">10 parameter yang paling berpengaruh terhadap eksistensi rawa lebak tersebut berdasarkan pengamatan yang pernah saya lakukan :

Fungsi Lahan Basah

Nilai

Penjelasan

Pemukiman

3

Pembangunan pemukiman di kawasan rawa sekarang ini sudah sangat berlebihan. Sehingga kawasan rawa yang ada telah banyak mengalami pengurangan wilayah. Kemungkinan terburuk adalah rawa yang ada di daerah tersebut akan habis dan digantikan dengan pemukiman

Pertanian

8

Pembangunan pemukiman di kawasan rawa sekarang ini sudah sangat berlebihan. Sehingga kawasan rawa yang ada telah banyak mengalami pengurangan wilayah. Kemungkinan terburuk adalah rawa yang ada di daerah tersebut akan habis dan digantikan dengan pemukiman.

Perkebunan

7

Penggunaan kawasan rawa sebagai perkebunan bukanlah hal yang berdampak negatif. Sebab, rawa yang ada hanya sebagian kecil saja yang diurug dengan tanah. Sebagian lainnya tetap ada di tepi-tepi area yang akan dijadikan perkebunan itu tetap ada. Sehingga tidak merusak keaslian dari rawa itu sendiri.

Pemakaman

3

Sama halnya seperti pemukiman, penggunaan rawa untuk pemakaman ini juga dapat mengurangi area rawa yang telah ada. Namun, penggunaan daerah rawa sebagai pemakaman di Tungkaran ini hanya sebagian kecil saja. Sebab, di daerah ini hanya terlihat di pinggiran jalan saja.

Perikanan

6

Tidak berdampak buruk. Sebab, sebagian besar ikan yang hidup di kawasan ini adalah ikan air tawar yang senang berada di antara tumbuhan khas rawa, misalnya saja eceng gondok dan teratai. Bahkan sisa pembuangan oleh ikan itu sendiri dapat menambah unsure hara yang terkandung di dalam rawa, sehingga tanaman yang ada di rawa tersebut dapat tumbuh dengan baik.

Sarana Transfortasi

5

Penggunaannya untuk sarana transportasi bukanlah sesuatu hal yang dapat mengurangi kawasan rawa yang ada. Sehingga baik rawa maupun ekosistem yang ada di dalamnya tidak terganggu. Sebab di daerah ini transportasi yang digunakan adalah perahu kecil. Namun, emisi dari kendaraan bermotor yang melintasi kawasan ini dapat mencemari daerah rawa Tungkaran ini.

Mata Pencaharian

9

Pengambilan ikan dan hasil alam yang ada di dalamnya tidak merusak keaslian rawa Tungkaran. Namun, pengambilannya secara berkala tanpa adanya pembaharuan dan pelestarian kembali juga dapat edikit mengurangi hasil alam yang terdapat pada rawa tersebut.

MCK

7

Sisa-sisa dari pembuangan limbah manusia yang berada di sekitar rawa sebagian kecil dapat memberi manfaat bagi tanaman yang ada di dalamnya. Namun, sebagian besar dapat merusak ekosistem yang hidup di kawasan ini (penggunaan diterjen).

Penampung Air Hujan

8

Sama sekali tidak mempengaruhi keadaan rawa serta habitat yang ada. Sebab, penggunaan rawa untuk penamoungan air hujan malah dapat mencegah terjadinya banjir yang kemungkinan dapat melanda kawasan tersebut.

Rekreasi (Pemancingan)

9

Konversi dari kawasan rawa sebagai daerah wisata, misalnya saja daerah untuk pemancingan bukanlah hal yang buruk. Sebab, penggunaan kawasan yang ada sebagai daerah pemancingan tidak berdampak negatif bagi daerah rawa yang ada. Kemungkinan yang ada adalah menambah penghasilan bagi penduduk yang memiliki tempat atau daerah yang digunakan sebagai kawasan pemancingan.